Judul: Menuju Budaya Menulis; Suatu Bunga Rampai
Penulis: Pangesti Wiedarti, Ph.D. (editor)
Penerbit: Tiara Wacana
ISBN: 979-9340-85-3
Tahun: 2005
Halaman: xx + 206 Halaman
Ukuran: 17 x 25 cm
Harga: Rp. 42.000 20% Rp. 33.600
Sinopsis:
Menulis pada dasarnya adalah pekerjaan hati, kemauan hati. Hal yang akan ditulis bergantung sepenuhnya kepada kemauan si penulis. Jika kemudian muncul berbagai norma, pranata, dan aturan lainnya, semua itu sesungguhnya sekedar menjadi alat bantu untuk menjaga konsistensi dan kompetensi kemauan hati, dan bukan sebaliknya.
Indonesia yang dikenal ramah penduduknya, ternyata lebih kuat dicirikan oleh budaya lisan, dan belum dicirikan oleh budaya menulis. Dilihat dari jumlah terbitan misalnya, sebagaimana dinyatakan Hardjoprakoso (1997), Indonesia baru mampu menghadirkan 4000-5000 judul buku baru per tahun. Padahal, Malaysia, dengan jumlah penduduk sekitar sepersepuluh dari jumlah penduduk Indonesia, bisa menghadirkan 6000-7000 judul per tahun. Itu baru dari segi jumlah, dan belum mengenai kualitas tulisannya.
Sinyalemen ketertinggalan di atas mendorong Panitia Seminar Nasional PIBSI (Pertemuan Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia) XXVII tahun 2005 untuk mengangkat persoalan tersebut melalui tema seminar: Optimalisasi Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Membangun Budaya Menulis. Dari seminar yang diikuti oleh para dosen Bahasa dan Sastra Indonesia tersebut, diharapkan muncul berbagai terobosan untuk menggalakkan budaya menulis.
Upaya untuk membudayakan menulis seperti dimaksud bisa ditempuh melalui beberapa cara, seperti pembelajaran keterampilan menulis, pembinaan keterampilan menulis, dan penciptaan keberanian menulis, serta upaya penerbitan tulisan. Untuk hal yang terakhir, wujud dan materinya sangat bervariasi, seperti tulisan fiksi (cerita pendek, puisi, novel, naskah drama, dan skenario film), tulisan artikel dan tulisan ilmiah (artikel ilmiah; artikel ilmiah populer; karya ilmiah dari para peneliti, dosen, mahasiswa, siswa sekolah menengah), artikel koran dan majalah, serta tulisan tentang bidang ilmu tertentu (baik berupa buku referensi, buku acuan, buku ajar, buku pengayaan materi, buku praktis, dan sebagainya). Yang perlu digarisbawahi adalah, bahwa pembekalan keterampilan menulis dapat disampaikan di berbagai lingkungan pendidikan, baik di lingkungan pendidikan formal (dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi), lingkungan pendidikan informal (keluarga), maupun di lingkungan pendidikan nonformal (masyarakat).
Naskah buku ini adalah bunga rampai dari duapuluh tujuh (27) pemikiran yang berkembang di dalam Seminar Nasional PIBSI XXVII tahun 2005. Dilihat dari materinya, sumbangan pemikiran tersebut dikelompokkan menjadi tiga bagian, yakni bagian pertama tentang budaya menulis karya ilmiah, bagian kedua tentang budaya menulis karya sastra dan kritik sastra, dan bagian ketiga tentang pembelajaran menulis. Pembagian materi ini diharapkan dapat memudahkan pembacaan alur masalah di dunia kepenulisan.
Seorang penulis, yang piawai sekalipun apalagi bagi penulis pemula, senantiasa memerlukan pembelajaran. Sebab, fenomena yang hendak ditulisnya selalu bersentuhan dengan nuansa aktual, serta mengiringi perkembangan alur berpikir sang penulis tersebut. Demikianlah, menulis memang proses kreatif yang tak ada ujung. Dan karenanya pembelajaran sepatutnya dilakukan sepanjang hayat.
Daftar Isi
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
Ulasan customer dinonaktifkan: Menuju Budaya Menulis, Suatu Bunga Rampai
Maaf, form ulasan customer dinonaktifkan untuk produk ini