Judul: Direktori Ulama Aswaja D.I. Yogyakarta
Penulis: Muhammad Zaid Su’di
Penerbit: Istana Agency
Tahun: 2025
ISBN:
Tebal: xiv + 292 halaman
Ukuran : 14,5 x 20,5 cm
Harga : Rp. 120.000 Disc 20% Rp. 96.000
Sinopsis:
Buku Direktori Ulama Aswaja D.I. Yogyakarta ini merupakan dokumentasi 20 ulama di Yogyakarta. Rencananya Direktori ini akan diterbitkan secara berseri, mengingat jumlah ulama Aswaja yang ada di Yogyakarta masih sangat banyak.
Pemilihan kedua puluh tokoh ini didasarkan pada sejumlah kriteria, di antaranya adalah mereka yang berkiprah pada perempat kedua abad 20 hingga awal abad 21. Pembatasan ini, dengan demikian jelas meninggalkan para ulama yang lahir sebelum era tersebut. Para ulama yang hampir seluruhnya berbasis atau berangkat dari pesantren, memperkuat landasan dalam tafaqquh fiddiin. Tidak sedikit para ulama Aswaja DIY yang disajikan di sini terhubung dalam ikatan keluarga, relasi guru/ mursyid-murid, dan tentu saja keorganisasian Nahdlatul Ulama.
Kekhasan dari ulama Aswaja di sini adalah kelebihan mereka dalam dunia literasi. Banyak kitab berbagai bidang ilmu agama baik yang ditulis dalam bahasa Arab atau Indonesia, atau terjemahan, dihasilkan para ulama di DIY ini. Bahkan dari sini juga dihasilkan kamus Al-Munawwir yang otoritatif yang disusun oleh Kiai Warson. Kekhasan lain dari Yogyakarta barangkali adalah tradisi belajar Al-Qur’an yang kuat. K.H. Munawwir menjadi pokok dalam sanad ilmu Al-Qur’an di Jawa, bahkan pesantren Krapyak hingga saat ini menjadi episentrum untuk belajar hafalan dan pengkajian Al-Qur’an. Nama-nama ulama yang disajikan dalam buku ini, bisa dikatakan hampir seluruhnya terkait langsung atau tidak langsung dengan warisan dari K.H. Munawwir tersebut.
Direktori ini njuga mendokemntasikan keladanan dari peran ulama perempuan di bidang pemberdayaan ekonomi, sebagaimana dicontohkan oleh Nyai Hj. Jauharoh dengan lingkup pesantrennya di Sunan Pandanaran; Nyai Hj. Walidah Munawwir sebagai hamilatul Qur’an dan pelanjut peran pengajaran Al-Qur’an bersama suaminya di pesantren; Nyai Umroh Mahfudzoh sosok aktivis pendiri IPPNU hingga pernah memimpin partai politik di wilayah DIY dan Hj. Lilik Haryati sebagai sosok pelopor Fatayat dan anggota dewan legislatif daerah, yang keduanya berperan dalam memerankan fungsi-fungsi demokrasi politik.
Ulama penulis diteladankan melalui sosok K.H. Ali Maksum, K.H. Zainal Abidin Munawwir, dan yang cukup prolifik adalah K.H. Aliy As’ad. Adapun sosok aktivis-ulama bisa dipelajari melalui kiprah K.H. Moh. Tolchah Mansoer dan K.H. Ahmad Mujab Mahalli. Tanpa menyebut ulang peran para ulama yang sudah disajikan detailnya dalam buku ini, semua peran yang diteladankan oleh ulama dalam buku ini adalah dalam rangka menegakkan mabadi’ khaira ummah dalam bidangnya masing-masing.
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
Ulasan customer dinonaktifkan: Direktori Ulama Aswaja D.I. Yogyakarta
Maaf, form ulasan customer dinonaktifkan untuk produk ini